“Sering-seringlah hahaha (tertawa-red). Di samping gratis, tertawa juga menyehatkan.”
Tertawa merupakan reaksi normal pada setiap orang saat melihat atau mendengar sesuatu yang lucu. Kelihatannya tertawa memang aktivitas biasa. Namun jangan sekalipun menganggap sepele. Menurut dr. H. Yul Iskandar, Ph.D, seorang pakar tertawa, sejak ratusan tahun lalu tertawa diketahui memiliki efek medis terhadap kesehatan manusia. Orang yang cepat sedih akan lebih mudah terkena penyakit dibandingkan orang yang mudah tertawa dengan spontan.
Tertawa yang sehat harus spontan dan tidak memerlukan stimulus seperti guyonan atau adegan film. Justru dengan adanya stimulus, reaksi tertawanya tidak akan bisa dikontrol. Ketika seseorang tertawa maka tubuhnya akan menghasilkan zat baik seperti melantonin, endorphin, dan serotonin yang menekan casipol, adrenalin serta radikal bebas. Pelepasan dari zat-zat itu akan menyebabkan perasaan seseorang itu menjadi rileks, tenteram, nyaman, serta bahagia. Otot muka menjadi rileks hingga membuat kerut-kerut di kulit muka hilang dan tampak awet muda.
Tertawa diketahui bisa mengurangi bahkan bisa mengatasi stres yang dialami seseorang. Orang yang biasa tertawa dengan spontan lebih mungkin tidak mengalami stres. Tertawa juga bisa mengurangi kolesterol jahat yang ada dalam tubuh kita. Efek jangka panjangnya, tertawa akan dapat mencegah kanker dan membuat awet muda.