Jeritan Alam


Apakah ini yang kau harapkan?

Belum puaskah kau lukai aku?

Belum puaskah kau sakiti aku?

Belum puaskah kau nodai aku?

Belum cukupkah? Masih kurangkah?

Takkah kau hiraukan jerit tangis isakku yang penuh iba

Meminta belas kasihmu sedikit saja, tak lebih

Saat tangan-tangan kotormu jamahi aku

Saat gigi-gigi besimu menghujam, menyayat tubuhku berulang kali

Kau biarkan aku melihat kehancuran generasiku

Tawa congkak penuh kemenangan mengiringi

Ketakberdayaanku... Kehancuranku...

Tanpa ampun… Tanpa belas kasih… Tiada henti...

Jerit tangis isakku mengeras tapi kau bahkan tak mau peduli

Berpaling dan pergi tinggalkanku begitu saja

Tak ada lagi harapan hidup yang bisa kauberi untukku

Tidakkah kau rasa... Tidakkah kau lihat...

Sakit… Perih… Deritaku sepanjang waktu