1998

Wahai burung-burung yang cantik sedang bernyanyi kah kalian untukku? Untuk menghibur diri yang tengah terluka ini. Yah... aku terluka wahai burung-burung yang cantik. Meskipun tak satu pun tetesan air yang bersedia keluar dari tiap sudut pelupuk mataku. Serukanlah terus nyayian kalian, iringi rintihan perih yang tak terungkapkan ini. Bersama kalian aku ingin tetap merenda senyum. Menikmati luka yang entah kapan akan mengering & pulih sediakala di romansa pagi yang mengharu biru.


Luka yang tak semestinya ada di masa lalu, 1998
Pagi hari, mataku terbuka, kuterbangun dari mimpi burukku yang paling indah