ISK

Seminggu yg lalu diriku merasakan sakit seperti anyang-anyangan tiap kali diujung buang air kecil. Selang 2-3 hari gejala tersebut hilang tapi berganti dengan adanya rasa sakit yg menjalari pinggang, bagian diantara bawah perut dan maaf “tulang” kemaluan. Sakitnya timbul tenggelam, aku pikir paling juga masuk angin atau kecapean karna terlalu banyak duduk. Uff tapi setelah 4 hari begitu terus tiap hari sampai mengakibatkan suhu badan meningkat-demam. Akhirnya diriki memutuskan kedokter setelah dibujuk rayu sibojo dan selanjutnya dokter memvonis bahwa diriku terkena penyakit ISK ”pernah diulas pula oleh kotabengke” atau katanya tuh honeymooners cystitis. Takut? Sedikit. Serem dengernya? Lumayanlah, soalnya masih awam dan baru denger kali ini. Tapi karena segera diperiksakan jadi belom terlalu parah dampaknya.
Apa itu ISK? ISK = Infeksi Saluran Kemih adalah infeksi bakteri pada saluran kemih terluar (pembuangannya) sampai ke ginjal. Infeksi yang biasa ditemui adalah infeksi kandung kemih. Sementara infeksi lain yang sering terjadi adalah infeksi ginjal dan infeksi urethra (saluran membranosa yang mengalirkan urin dari kandung kemih ke luar tubuh). Infeksi ini bisa asimptomatik (tak bergejala), tetapi bakterinya tetap tumbuh di saluran kemih. Sebaliknya, ada juga yang bergejala, sehingga mudah dilacak oleh dokter.
Gejala ISK : Sakit dan nyeri menggigit di perut bagian bawah, di atas tulang kemaluan. Terasa sakit di akhir kencing. Anyang-anyangan atau rasa masih ingin kencing lagi. Meski sudah dicoba untuk berkemih namun tidak ada air kemih yang keluar. Kondisi parah akan disertai demam
Penyebab ISK : Lemahnya pertahanan tubuh telah menyebabkan bakteri dari vagina, perineum (daerah sekitar vagina), rektum (dubur) atau dari pasangan (akibat hubungan seksual), masuk ke dalam saluran kemih. Bakteri itu kemudian berkembang biak di saluran kemih sampai ke kandung kemih, bahkan bisa sampai ke ginjal. Wanita memang lebih rentan untuk terkena infeksi ini dibanding pria, karena saluran urethra pada wanita yang lebih pendek (sekitar 3-5 cm). Berbeda dengan uretra laki-laki yang panjang, sepanjang penisnya, sehingga kuman sulit masuk. *Kurang menjaga kebersihan dan kesehatan daerah seputar saluran kencing. *Cara cebok yang salah, yaitu dari belakang ke depan. Cara cebok seperti ini sama saja menarik kotoran ke daerah vagina atau saluran kencing. *Suka menahan kencing. Kebiasaan ini memungkinkan kuman masuk ke dalam saluran kencing.
"Lebih jelasnya bisa diintip di sini dan di sini"
Syukur alhamdulillah, diriku bisa bernapas lega setelah mendengarkan penjelasan dari dokter Lidya ”sambil senyum dan manggut-manggut hehehe” Baru satu hari didopping sama obat, rasa sakitnya udah mulai berangsur-angsur hilang tapi masih lemes neh jadi lom bisa sering-seng berkunjung "blogwalking" dan diriku-pun dianjurkan untuk minum air putih sebanyak 2 liter untuk membantu mendorong bakteri keluar melalui air seni” huaaa..berat..berat..utk diriku yg jarang suka minum tapi demi kesembuhan aku harus bisa!!!” Kini waktunya beristirahat, mohon doanya yah teman-teman oia utk temen-temen yg ngrespon itu tuh ehm semoga menjadi doa yg segera terwujud yah, amin..amin..amin-lup yah all..